Axioo
Apakah RTX 2050 Masih Layak di 2025?

Blog

Rabu, 30 April 2025

Apakah RTX 2050 Masih Layak Digunakan di Tahun 2025? Ini Jawabannya!

Di era digital ini, perkembangan teknologi GPU terhitung semakin cepat. Banyak orang bertanya, "apakah NVIDIA RTX 2050 masih layak digunakan di tahun 2025?" Mengingat sekarang sudah banyak laptop maupun PC yang menggunakan seri RTX 30 dan bahkan RTX 40. Wajar saja jika RTX 2050 termasuk ke dalam kartu grafis jadul. Namun, jawabannya tidak sesederhana itu.

 

Kalau kamu sedang mencari laptop gaming 10 jutaan atau ingin build PC budget-friendly untuk main game atau editing ringan, RTX 2050 masih bisa jadi pilihan menarik, namun kamu harus tahu batas kemampuannya. Di artikel ini, kita akan bahas performa RTX 2050 di tahun 2025, game apa saja yang masih bisa dijalankan, dan siapa saja yang cocok menggunakannya.

 

Apakah RTX 2050 Masih Layak Digunakan di Tahun 2025?

 

1. Spesifikasi dan Performa Dasar RTX 2050

NVIDIA GeForce RTX 2050 merupakan GPU entry-level berbasis arsitektur Ampere, meskipun namanya masih menggunakan seri 20. Secara umum, RTX 2050 adalah jembatan antara performa kelas GTX dengan fitur-fitur unggulan RTX seperti:

  • Ray Tracing (level dasar)
  • DLSS (Deep Learning Super Sampling)
  • Tensor dan RT Cores untuk AI acceleration

 

Meskipun tidak sekuat RTX 3050, RTX 2050 mampu menjalankan game-game AAA di resolusi 1080p dengan setting medium ke low secara cukup stabil. Untuk game esports seperti Valorant, Dota 2, dan CS:GO, performanya bahkan bisa menyentuh 60–100 FPS lebih.

 

2. Apakah Masih Cocok untuk Game AAA di 2025?

Jawabannya tentu masih bisa. RTX 2050 akan bekerja sangat berat jika kamu memaksakan setting ultra atau high pada game berat keluaran terbaru seperti Starfield, Cyberpunk 2077, atau Alan Wake II. Tapi kalau kamu bisa menurunkan setting grafis ke medium atau low lalu mengaktifkan fitur DLSS, banyak game AAA tetap bisa dinikmati dengan frame rate yang playable.

 

Beberapa contoh game yang masih bisa dijalankan dengan baik di RTX 2050 tahun 2025:

  • Genshin Impact (high settings – 60 FPS)
  • GTA V / RDR2 (medium – stable 50+ FPS)
  • Valorant / Apex Legends (high – 100 FPS+)
  • Assassin’s Creed Odyssey (medium – 45–60 FPS)

 

3. Bagaimana untuk Editing dan Pembuatan Konten?

RTX 2050 nggak cuma buat gaming, GPU ini juga bisa diandalkan untuk rendering ringan, editing video 1080p, dan aplikasi grafis seperti Adobe Premiere, Photoshop, hingga Blender. Adanya CUDA Cores dan akselerasi GPU sangat membantu dalam mempercepat proses render dan preview timeline.

 

Bagi content creator pemula atau mahasiswa desain, RTX 2050 masih relevan jika dipasangkan dengan CPU kencang seperti Intel Core i7-12650H dan RAM 16GB.

 

4. Laptop dengan RTX 2050 yang Masih Worth It di 2025

Salah satu laptop yang menawarkan RTX 2050 dengan performa seimbang dan harga terjangkau adalah Pongo 725. Dengan spesifikasi:

  • CPU: Intel® Core™ i7-12650H
  • GPU: Intel® Graphics | NVIDIA® GeForce RTX ™ 2050
  • Display: 15.6 inch FHD IPS
  • Storage: 512GB (upgradable)
  • RAM: 16GB DDR4 (upgradable)

 

Laptop ini mampu memainkan game-game populer dengan setting menengah dan tetap stabil di FPS tinggi. Harganya di kisaran Rp10 jutaan, menjadikannya laptop gaming yang masih relevan untuk dijadikan laptop entry-level, terutama buat pelajar, pekerja kreatif pemula, dan gamer yang mencari performa tanpa overbudget.

 

laptop gaming 10 jutaan Pongo 725

 

Kesimpulan

RTX 2050 memang bukan GPU tercanggih di tahun 2025, tapi masih relevan dan layak dipertimbangkan untuk segmen entry-level. Untuk gaming 1080p dengan setting medium, editing ringan, dan produktivitas harian, GPU ini masih bisa diandalkan.

 

Apalagi jika dipadukan dengan laptop gaming seperti Axioo Pongo 725, kamu akan mendapatkan keseimbangan antara harga, fitur modern (DLSS, Ray Tracing), dan efisiensi daya.

 

Kamu tertarik buat mencoba performa RTX 2050 di laptop gaming 10 jutaan? Dapatkan Pongo 725 sekarang di toko komputer terdekat di kotamu maupun secara online di e-commerce dan website resmi Axioo Indonesia di axiooworld.com. (*)