Press Release
Jakarta, 09 Mei 2025 – Indonesia, sebagai negara dengan populasi besar dan potensi ekonomi yang menjanjikan, perlu semakin serius dalam mengembangkan industri teknologi dalam negeri. Salah satu langkah strategis yang harus diambil adalah meningkatkan kemampuan produksi laptop secara mandiri.
Keinginan pemerintah Indonesia untuk memproduksi laptop sendiri merupakan langkah strategis untuk meningkatkan daya saing bangsa di era digital. Meskipun masih terdapat beberapa tantangan, namun dengan dukungan dari berbagai pihak, upaya ini diharapkan dapat berhasil dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat Indonesia.
Axioo sebagai salah satu perusahaan teknologi terkemuka di Indonesia menyambut baik keinginan pemerintah dengan menjalin kolaborasi riset pengembangan laptop merah putih dengan Institut Teknologi Bandung (ITB). Kolaborasi Ini juga didukung oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi melalui pendanaan Kadaireka. Hasil riset ini diharapkan akan semakin meningkatkan kemandirian teknologi, mengurangi ketergantungan pada produk impor, serta menciptakan ekosistem industri elektronik yang kuat di Indonesia.
Kerja sama ini juga melibatkan perusahaan Electronics Manufacturing Services (EMS) lokal yakni PT. Xacti, untuk melakukan proses PCBA motherboard dengan kualitas tinggi. Ratusan Motherboard laptop tersebut diproduksi menggunakan teknologi Surface Mount Technology (SMT) PCB oleh Xacti Indonesia dan dirakit di pabrik milik Axioo di Jakarta Timur.
Dengan kolaborasi antara Axioo, ITB sebagai institusi pendidikan yang berperan aktif dalam penelitian akan memungkinkan Axioo dan juga industri IT lokal lainnya untuk mengurangi ketergantungan pada komponen impor dan semakin memperkuat rantai pasok domestik.
Timmy Theopelus, Vice President Business Development & Strategic Partnerships PT Tera Data Indonusa, Tbk menjelaskan, "Keberhasilan ini membuktikan bahwa kita one step closer untuk memiliki produk laptop 100% by Indonesian. Axioo kolaborasi industri dengan dunia akademik terbukti menghasilkan solusi nyata untuk meningkatkan industri teknologi Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi dan mengembangkan daya saing produk Indonesia di pasar global."
"Kolaborasi ini merupakan langkah signifikan dalam mewujudkan visi Indonesia sebagai pusat produksi teknologi," ujar Adi Indrayanto, Koordinator Konsorsium Laptop Merah Putih. "Dengan mengembangkan kemampuan produksi motherboard di Indonesia, kita tidak hanya meningkatkan nilai tambah produk dalam negeri, tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru dan mendorong pertumbuhan industri teknologi." tambahnya.
Dr. M. Fauzan Adziman, Ph.D - Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan dalam kunjungannya mengatakan, “Kami sangat senang karena bisa melihat langsung bahwa di Indonesia itu sudah bisa membuat motherboard dengan tingkat TKDN tinggi dan juga sudah di uji coba CKD (Completely Knock Down) artinya semua komponen itu dirakit disini. Tujuannya adalah supaya kita bisa substitusi impor dengan laptop buatan indonesia. Kolaborasi antara beberapa pemangku kepentingan sangat diperlukan untuk menuju tujuan yang sama, yaitu mengembangkan produk Indonesia untuk Indonesia.”
Tim dari ITB telah melakukan kunjungan ke fasilitas produksi Axioo untuk menyaksikan langsung proses manufaktur barang jadi yaitu laptop yang berbasis prosesor Intel Core i5.
Rektor Institut Teknologi Bandung, Prof. Dr. Tatacipta Dirgantara, M.T. menyampaikan apresiasi terhadap kolaborasi ini. Proyek strategis Laptop Merah Putih ini merupakan salah satu contoh nyata yang berhasil dan tuntas bagaimana universitas melakukan pengembangan dan hilirisasi yang memberikan dampak langsung untuk kemajuan industri.
“Kami juga berharap akan ada tim-tim lain yang bisa belajar dari proses dan pengetahuannya serta melanjutkan untuk bisa terus membuat Indonesia menjadi negara yang mandiri teknologi“ Ujar Prof. Dr. Tatacipta Dirgantara, M.T. - Rektor Institut Teknologi Bandung.
Visi jangka panjang dari kolaborasi ini adalah terciptanya kemampuan Original Design Manufacturing (ODM) di Indonesia. Melalui model bisnis ODM, diharapkan seluruh proses desain hingga produksi dapat dilakukan sepenuhnya di dalam negeri dengan melibatkan pihak industri dan peneliti dari perguruan tinggi. Harapannya, adanya kolaborasi ini juga dapat menjadi cikal bakal kemandirian teknologi nasional. (*)
Latest Updated Media